Sedikit tulisan untukmu..

Banyak yang ingin ku bagi dengan mu..
Cerita tentang langit yang mencandai awan
Burung yang mengumbar senyuman
Atau ombak melambai karang

Banyak yang ingin ku ceritakan padamu
Tentang dongeng yang sedang ku buat untuk calon buah hati mu
Tentang taman kota yang akan kita kunjungi di senja hari, hanya untuk menikmati mentari yang menyingsing
Atau barangkali kamu ingin membagi cerita tentang rutinitasmu juga?
Mungkin tentang orang baru yang menginspirasi mu di kantor
Atau tentang berbagai macam cabang olah raga yang kamu koleksi sebagai hobi?
Aku akan siap mendengarnya. Dan kupastikan kita nanti akan tertawa bersama, mengenang kita yang dulu, cerita-cerita kamu dan aku.

Kamu tau?
Aku tak sabar menanti hari itu
Hari dimana aku dan kamu menjadi kita dangan ridhoNya
Hari berlabuhnya penantianku selama ini dan hari berpulangnya hati, jiwa dan ragamu ke rumah yang selama ini kamu cari. Yaitu aku.

Setiap hari jumat aku mengaji. Mengaji tentang kehidupan ini dan "nanti".
Dan semakin ingin aku belajar, ternyata semakin banyak yg harus aku pelajari
Aku mengaji bukan untuk mendapatkanmu. Bukan sama sekali.
Aku mengaji untuk memantabkan diri bahwa dengan pernikahanlah separuh agama ku menjadi utuh sempurna. Dan juga jalan ibadah menuju kehidupan yang hakiki di surgaNya.
Yang perlu kamu tau, aku bukanlah seorang wanita yang bergelimang kasih dari orang tua seperti perempuan-perempuan lain yang (mungkin) dekat denganmu.
Menjadi anak dari keluarga yang broken home itu bukan perkara mudah, meski sering kali ku pakai topeng tegar ku.
Jujur aku menyimpan sedikit trauma dari pernikahan kedua orang tua ku. Dan aku takut sekali. Aku sedang berusaha menghilangkan ketakutan itu.

Aku juga bukan seorang wanita dengan pendidikan yang tinggi atau agama yang mumpuni
Aku hanyalah seorang wanita yang ingin belajar dan menjadi yang lebih baik. 
Untuk kehidupan yang lebih bahagia, di dunia dan di akhirat nanti.
Dalam urusan apapun tidak ada yang mudah, begitupun dengan perkara pernikahan
Aku tau nanti pasti akan ada saat-saat tersulit bagi kita untuk menyatukan pendapat, menurunkan sedikit ego..

Pada saat itulah aku mohon kebijaksanaanmu sebagai seorang pemimpin keluarga dan suami yang menyayangiku bahwa aku hanya wanita biasa yang tak pernah luput dari khilaf. Begitupun kamu. Dan aku akan selalu berusaha dan terus berusaha untuk mengerti kamu. Saat fisik tak lagi sekuat dulu, ku harap hati kita tetap saling merengkuh..

Yang ku yakini sekarang, kamu sedang memperbaiki diri, belajar dan terus belajar seperti ku saat ini. Dan yang paling ku yakini, Allah membersamai orang-orang yang terus berjalan di jalanNya, yg pada realitanya sungguh sulit sekali. Kelak takdir akan mengirimkan tanda bahwa kita adalah belahan jiwa yang akan hidup bersama, menjadi teman sepanjang hayat. Hanya saja kita harus memberikan ruang pada keajaiban itu untuk terjadi..

Untuk kamu dimanapun kamu berada, assalamualaikum :)




Sha
dipelupuk senja alun-alun kota

Komentar